#Keping1; Unsur yang Terlepas
Baru kemarin malam aku merapikan folder Blu’s Clues. Aku menemukan sebuah folder bernama “AUFI SI RAJA MEEM”. Aku membukanya. Barangkali ada yang bisa dihapus untuk memberikan ruang untuk Blu’s Clues-ku yang semakin sesak.
Aku menemukan sebuah video.
Ketika aku membukanya, keluarlah lagu Kau dan Aku milik Nidji. Aku mengingat
kembali video tersebut. Oh, ya. Video itu ditampilkan di teater, saat
perayaan ulang tahun Axiora yang kedua.
Seketika, aku kembali tersihir ke masa lalu.
***
Aku dan kau, bagaikan
unsur-unsur yang bersemayam dalam tabel periodik. Aku dan kau, hidup bersama,
membentuk senyawa. Senyawa-senyawa yang beguna dalam kehidupanku di Insan
Cendekia. Aku dan kau layaknya gula. Manis, juga adiktif. Gula, bukankah
terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen? Karbon tentulah dibutuhkan
dimana-mana. Namun bila kau hanya berdiri sebagai karbon seorang, bisa jadi kau
menjadi grafit, bukan intan yang kau impikan. Seperti halnya juga hidrogen.
Jika kau berdiri sendiri sebagai gas hidrogen, kau bisa menjadi sangat beracun.
Oksigen pun demikian. Bermanfaat, namun korosif.
Namun, ketika aku dan kau bersama, segala racun menjadi tak terasa. Yang ada hanyalah manis. Seperti itulah rasanya aku kepadamu, Axiora. Berbagai unsur bergabung menjadi satu. Terkumpul dalam senyawa yang tidak dafat didefinisikan. Terkadang, ada beberapa unsur yang tidak mau bereaksi. Namun lama kelamaan, sedikit demi sedikit, terbentuklah senyawa ion kompleks yang ternyata berguna juga.
Mungkin salah satu darimu menjadi gas mulia. Seperti tidak membutuhkan orang lain. Nyaman sendiri, tidak ingin bergabung dengan yang lain. Namun tahukah kau, walaupun gas mulia macam xenon stabil, ia masih mau bersenyawa dengan unsur fluor membentuk senyawa XeF2.
Seperti halnya unsur-unsur di dunia ini. Aku dan kau, tidak mungkin dapat hidup sendiri. Aku membutuhkanmu, sama halnya kau membutuhkanku.
Selama tiga tahun, kumpulan unsur tersebut bersenyawa dengan satu dan lainnya. Ada yang menjadi bahan pewarna, bahan peledak, bahkan bahan pembuat karat. Apapun itu, yang penting kesemua unsur merasakan kenyamanan. Merasakan kestabilan di tengah lingkungan luar yang penuh ancaman.
Namun kini, setelah tiga tahun bersama, unsur-unsur terebut haruslah terlepas. Ada yang saling melepaskan diri, ada pula yang terpaksa dilepas. Hari ini, 111 unsur kecil kembali melanglang buana. Mencari unsur lain, di tempat lain, untuk bereaksi menjadi sebuah senyawa yang akan membawa perubahan besar untuk Indonesia.
Dari aku,
si unsur yang terletak di golongan IA periode 3
#Anak_Pak_Deni_3_Tahun
0 comments