4 Jam Menuju Yogya
Kutatap hamparan sawah
Jagung dan padi yang menguning indah
Juga deretan rumah
Di suatu sore penuh lelah
Jagung dan padi yang menguning indah
Juga deretan rumah
Di suatu sore penuh lelah
Terbayang, saat aku bersama kalian
Menyusuri dinginnya kota Malang
Walau letih kurasakan
Namun bahagia tak dapat kulukiskan
Menyusuri dinginnya kota Malang
Walau letih kurasakan
Namun bahagia tak dapat kulukiskan
Kini aku hanya bertiga
Menuju sebuah kota bernama Yogya
Senang, namun terasa hampa
9 jam terasa lama
Menuju sebuah kota bernama Yogya
Senang, namun terasa hampa
9 jam terasa lama
Aku rindu
Terbayang ketika aku bersamamu
Terngiang canda tawa dan senyummu
Yang abadi oleh waktu
Terbayang ketika aku bersamamu
Terngiang canda tawa dan senyummu
Yang abadi oleh waktu
Kata orang, Yogya kota penuh cinta
Tempat aku dan kau berjuang bersama
Untuk sebuah cita-cita mulia
Menjadi mujahid ilmu untuk perubahan besar nantinya
Tempat aku dan kau berjuang bersama
Untuk sebuah cita-cita mulia
Menjadi mujahid ilmu untuk perubahan besar nantinya
Tapi mungkinkah?
Mungkinkah aku dan kau bertemu kembali
Untuk sebuah salam perpisahan yang belum terucap dari bibir ini
Meski hati tak sanggup meyakini
Seberkas rindu yang selalu hilang kendali
Untuk sebuah salam perpisahan yang belum terucap dari bibir ini
Meski hati tak sanggup meyakini
Seberkas rindu yang selalu hilang kendali
Namun, bolehkah aku terus berharap?
Jika kau dan aku tak dapat berjumpa
Di bawah indahnya langit Yogya
Takdir seolah berkata
Kau dan aku akan kembali bersua
Di suatu masa, untuk sebuah cerita
Saat kau dan aku, menjadi kita
Di bawah indahnya langit Yogya
Takdir seolah berkata
Kau dan aku akan kembali bersua
Di suatu masa, untuk sebuah cerita
Saat kau dan aku, menjadi kita
Dalam perjalanan menuju Yogya, 17:20
(Gundah gulana gara-gara Wilda)
0 comments