#SalamRamadan – Day 3
RAMADAN REMINDER
Ada saja cara Allah untuk menegur hambaNya. Mulai dari cara yang sederhana, hingga yang luar biasa. Termasuk cara yang membuat kita ingin tertawa.
Hari ini,
selepas sholat dzhuhur, entah mengapa aku langsung melemparkan diri ke atas
kasur. Tertidur, lengkap dengan mukena yang masih terpakai. Aku sempat dua kali
terbangun. Pertama, ketika Bunda bertanya sesuatu. Dan yang kedua, aku bangun
hanya untuk melepas mukena, menggantungnya, dan melanjutkan tidurku.
“Kakak,
ashar!” teriakan Bunda menyadarkanku. Oalah, aku tertidur hingga adzan
asar berkumandang. Lama banget aku tidurnya, batinku. Akhirnya aku
bangun, berwudhu, dan melaksanakan sholat asar.
Ketika aku
sedang sholat, Najla, adikku yang belum genap empat tahun, datang menghampiriku
dan duduk di atas kasur persis sebelah tempatku sholat. Ia bermain-main sendiri
di kasur tersebut hingga aku menyelesaikan sholatku.
Iseng aku bertanya. “Ade lagi apa?” ketika aku
melihatnya sedang berpantomim memeragakan seseorang yang sedang makan.
“Jangan
lihat aku..!” gerutunya.
Melihatnya
seperti itu, aku semakin gemas. Teruslah aku goda Najla dan mengganggunya
bermain. Tiba-tiba...
“Kaka
Dhira ngaji dulu,” ujarnya.
Seketika
aku teringat. Ya, sehabis sholat dzhuhur tadi aku belum mengaji. Bahkan sekadar
menyentuh Alquran pun tidak. Seketika aku merasa, Allah menegurku lewat Najla. Karena
ia tidak hanya berkata sekali, namun tiga kali.
Barakallah
ya, Najla. Semoga semakin
kamu besar semakin menjadi pengingat kebaikan untuk kita semua. Tetap semangat
belajar mengajinya, kamu udah pintar, lho. Hehe.
Allahku,
betapa sayangnya Engkau kepada hambaMu ini... Terima kasih.
***
AYAT OF THE DAY
ALI IMRAN: 31
Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, nisyaca Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Membicarakan
tentang cinta memang tidak akan ada habisnya. Cinta yang hakiki, tentulah
kepada Sang Pemilik Cinta. Yaitu Allah SWT. Menurut Alquran, cinta sejati
menuntut kepatuhan kepada Allah dan menghindari apa yang tidak diridhaiNya.
Allah SWT. mencintai orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang
senantiasa mengikuti ajaran Rasulullah SAW. dan selalu mengimaninya. Kecintaan
kepada Rasul merupakan bukti kecintaan kepada Allah SWT.
Ibarat
orang yang sedang dimabuk cinta, seseorang yang mencintai Allah akan melakukan
segala cara agar yang dicintainya menatapnya, menghargainya, hingga membalas
cintanya. Bukankah sungguh romantis bila Allah menatap kita penuh cinta dan mencintai
kita sebagaimana kita mencintaiNya?
Salah satu
bentuk kecintaan kita kepada Allah ialah mengikuti Rasul. Melaksanakan
sunnah-sunnahnya, dan meninggalkan apa yang beliau larang. Ayat ini, memberikan
pesan bahwa Allah SWT. dan Rasulullah SAW. Adalah satu kesatuan. Dengan begitu,
salah besar bila seseorang mengaku mencintai Allah, tetapi membangkang terhadap
apa yang disampaikan oleh Rasul. Sebaliknya, pengakuan cinta Rasulullah juga
tidak cukup jika tidak mengagungkan kebesaran Allah.
Karena
mengungkapkan cinta tidak hanya di bibir, tetapi segala perbuatan yang kita lakukan
harus membuktikan rasa cinta kita kepada Allah SWT. dan Rasulullah SAW. Dan di
akhir ayat ini, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang, Allah menjanjikan
bahwa dosa orang-orang yang mencintai Rasulullah SAW. akan diampuni.
Sumber:
Al-Misbah Al-Munir fi Tahzib Tafsir Ibnu Katsir dan Harun Yahya: Cara Cepat
Meraih Keimanan yang dikutip dari Syaamil Al-Qur’an: Miracle The Reference
0 comments