#SalamRamadan – Day 5
KASIH TAK TERHINGGA
Saat itu,
Maret 2013. Aku mendapati sebuah berita yang membuatku bahagia tidak terkira. Bagaimana
tidak, klub bola favoritku, akan mengunjungi Indonesia! Sungguh kesempatan yang
tidak mungkin kusia-siakan.
Aku
mengutarakan keinginanku pada Ayah dan Bunda, yang dijawab mereka, “Dipikir-pikir
dulu ya, Kak. Tapi pakai uang sendiri, ya.” Agak digantungin, memang. Namun,
aku tetap bersemangat mengumpulkan uang jajanku untuk membeli tiket seharga Rp750.000,00
(yang paling mahal).
April, Mei,
Juni. Ketika kulihat tanggal pertandingannya, 14 Juli 2013, aku berpikir. Wah,
itu pas Ramadan. Nginep gak ya? Sholat tarawihnya gimana? Sahur
dan bukanya gimana?
Berbagai
pertanyaan muncul di kepalaku, yang membuatku sedikit ragu apakah aku bisa menonton
atau tidak. Uangku pun, ketika kuhitung-hitung, tidak cukup untuk membeli tiket
yang paling mahal, di VIP Barat. Satu lagi kendala. Siapa yang bakal ikut
nonton? Ayah, pasti. Nada, bisa jadi. Bunda, tidak mungkin. Karena saat Juli
nanti, adikku yang baru lahir masih berumul satu bulan.
Namun aku
tidak menyerah. Demi melihat skuat besutan Arsene Wenger tersebut, aku rela
mengurangi jajanku. Aku tahu, sampai Juli nanti pun, uangku tidak akan bisa
mencapai Rp750.000,00. Tapi setidaknya bisa membantu.
Akhirnya
suatu hari, aku berkata pada Ayah. “Ayah, Kakak mau beli tiket Arsenal
Indonesia Tour, tapi uangnya masih kurang.”
Jawaban
Ayah sangat mengejutkanku.
“Ayah udah
beli kok, Kak.” Ujarnya.
Rasanya,
saat itu, aku ingin menangis. Aku terharu bagaimana ayahku rela membelikan
tiket pertandingan bola untuk anaknya yang tergila-gila dengan sepakbola ini. Ayah,
yang bahkan tidak menyukai Arsenal pun rela menonton Arsenal demi anaknya yang
terlalu jatuh cinta dengan klub London Utara ini. Bahkan Ayah bilang, beliau
sudah membooking hotel dekat Stadion Gelora Bung Karno supaya saat
nonton jalan kaki saja, khawatir ramai. Aku benar-benar mengucapkan terima
kasih pada Ayah berkali-kali.
Dan
jadilah, 14 Juli 2013, yang bertepatan dengan 5 Ramadan 1434 H., menjadi hari
yang bersejarah bagiku. Hari ketika aku dapat melihat Theo Walcott, Carl
Jenkinson, dan Lukas Podolski (ketika itu masih di Arsenal) bertanding melawan
timnas Indonesia. Hari dimana Gelora Bung Karno dipenuhi pendukung klub Meriam
London dari penjuru daerah. Hari dimana para pendukung Arsenal tidak lupa
bersorak menyemangati timnas kebanggaannya. Hari dimana aku merinding
menyanyikan fan chants untuk The Gunners. Dan hari ketika aku sadar
bahwa kasih sayang orang tua untuk anaknya memang tiada terkira.
***
AYAT OF THE DAY
AN-NISA: 82
Maka tidakkah mereka menghayati (mendalami) Alquran? Sekiranya (Alquran)
itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di
dalamnya.
Maka
tidakkah mereka menghayati (mendalami) Alquran? Sebuah pertanyaan yang membuatku tertohok. Sudahkah
aku, sebagai seorang muslim, mentadabburi Alquran? Sudahkah aku
mengamalkan isi Alquran? Sudahkah aku berakhlak Alquran?
Aku tidak
akan membahas tafsir ayat ini, karena jujur, aku tidak menemukan sumber valid mengenai
makna ayat tersebut. Maka kali ini, ayo kita renungkan bersama-sama. Sudah
dekatkah kita dengan Alquran?
Alquran,
kitab suci umat Islam. Yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. melalui Malaikat
Jibril di bulan penuh berkah ini. Mengandung pesan cinta dari Yang Maha Kuasa, agar
kita selamat hidup di dunia. Menceritakan kisah-kisah zaman terdahulu, agar
kita dapat mengambil pelajaran darinya. Berisikan kabar gembira, agar kita
merasa bahagia bila beriman kepadaNya.
Menjaga
Alquran, adalah kewajiban kita sebagai muslim. Allah SWT. memang menjaga
keotentikan Kalamullah, tetapi kita juga harus menjaga Alquran agar tidak
menjadi sebatas bacaan saja. Dahulu, para sahabat tidak mau menambah hafalan
Alqurannya sebelum ia mengamalkan apa yang telah ia hafal. Sudah berapa ayat
Alquran yang kita hafalkan? Dan sudah berapa ayat kah yang kita implementasikan
sehari-hari?
Allahku,
berapakah yang aku pahami mengenai ayat-ayat cinta dariMu? Berikanlah aku
pemahaman akan Alquran, rahmatilah aku karena Alquran. Karena aku tahu, semakin
cinta aku kepada ayat-ayat Kitabullah, akan semakin cinta pula aku kepada
penulisnya.
0 comments