­

{H-24}

by - July 27, 2017

Kami Anak Ultra Mimi!

Kuntum Farmfield, 22 Oktober 2014
Taken by Abi Tauhid (kalau gak salah)
In frame: Siswa kelas X MIA 3 dan X MIA 6


Berawal dari postingan Haqi di Instagram, aku jadi teringat teman kelasku di tahun pertama di Insan Cendekia.

Gaul Ekstra MIA 3-MIA 6, atau disingkat Ultra Mimi. Nildza yang mencetuskan nama tersebut. Sebenarnya ini merupakan gabungan kelas, yang terbentuk sebelum pertandingan olahraga antar kelas di IC– GAKIC–menjelang. Akibat pembangunan lantai dua gedung pendidikan, pembelajaran pun terpaksa dipindah ke salah satu gedung asrama, gedung F (yang harusnya menjadi asrama ikhwan kelas XII). Karena kamar disulap menjadi kelas, jadilah siswa di dalamnya tidak lebih dari 17. Mungkin juga pertama kalinya ikhwan-akhwat dipisah.

Karena Gakic tidak ingin kehilangan euforianya, maka terbentuklah gabungan kelas ikhwan dan akhwat berdasarkan pasangan kelas olahraganya. MIA 1-MIA 4, MIA 2-MIA 5, MIA 3-MIA 6, dan IPS 1-IPS 2.

Ultra Mimi, yang biasa disingkat menjadi Umi, menjadi perwakilan Axiora pertama yang berhasil menyabet gelar juara umum di Averroes, acara yang diadakan oleh divisi iptek dan lingkungan. Dan yang aku kagumi dari anak laki-laki Ultra Mimi (kelas X MIA 3) adalah kemampuan mereka dalam bidang videografi dan multimedia.

Ahlul multimedia bertebaran di kelas X MIA 3 (nama kelasnya sebenarnya Putri si Manis). Dari 17 siswanya, 11 diantaranya jago dalam hal desain grafis. Ada Aufi si Raja MM, Azhar dan Virdi yang jago buat video menggunakan After Effects, Ivan yang baru belajar Corel di IC tapi desainnya sudah sangat kece, hingga Haqi yang ahli dalam teknik perekaman video. Salah satu karya mereka yang menghantarkan Umi menjadi juara umum Averroes adalah video prototype “Si Kuning Anti Banjir”, dan berhasil membuatku terkagum-kagum dengan hasil videonya, padahal baru dibuat dua hari menjelang deadline.

Selain jago nge-MM, para imam masjid Axiora generasi pertama pun banyak bermunculan dari kelas X MIA 3. Dari 8 orang, 5 berasal dari X MIA 3. Ada Haris, Ridho, Mafaz, Ivan, dan Ziyad. Bahkan, ketua OSIS, wakil ketua OSIS, dan ketua angkatan kelas XI juga berasal dari kelas ini, lho. Hehe.

Kalau Putri si Manis ahlinya desain grafis, begitu pula dengan Forza Beremix, kelas X MIA 6. Walau cuma aku, Almyra, Hana, dan Novira yang mengambil kelas seni desain grafis, Naurah dan Dhana juga mahir dalam hal serupa. Bahkan aku dan Dhana bertugas membuat video untuk acara Kartini’s Day, walaupun jelas kalah bagus dari bikinan Haqi dkk.

Forza Beremix mempunyai pertanyaan khas yang selalu dilontarkan kepada guru, yaitu “Bagaimana cerita Bapak/Ibu saat awal bertemu istri/suaminya?” hehe. Bu Sofi, Bu Rita, Bu Tina, bahkan Pak Jalil pun menjadi korban pertanyaan nirfaedah ini.

Yang paling kuingat dari Ultra Mimi adalah yel-yelnya. Ada yang tahu lagu Susu Murni Nasional? Nah, itu yel-yel kami. Namun diganti menjadi “Ultra Mimi, Nasionaaaaal.”

 BONUS! Video "Si Kuning Anti Banjir"

You May Also Like

0 comments