{H-24}
Taken by Abi Tauhid (kalau gak salah)
In frame: Siswa kelas X MIA 3 dan X MIA 6
Berawal
dari postingan Haqi di Instagram, aku jadi teringat teman kelasku di
tahun pertama di Insan Cendekia.
Gaul
Ekstra MIA 3-MIA 6, atau disingkat Ultra Mimi. Nildza yang mencetuskan nama
tersebut. Sebenarnya ini merupakan gabungan kelas, yang terbentuk sebelum
pertandingan olahraga antar kelas di IC– GAKIC–menjelang. Akibat pembangunan
lantai dua gedung pendidikan, pembelajaran pun terpaksa dipindah ke salah satu
gedung asrama, gedung F (yang harusnya menjadi asrama ikhwan kelas XII). Karena
kamar disulap menjadi kelas, jadilah siswa di dalamnya tidak lebih dari 17. Mungkin
juga pertama kalinya ikhwan-akhwat dipisah.
Karena
Gakic tidak ingin kehilangan euforianya, maka terbentuklah gabungan kelas
ikhwan dan akhwat berdasarkan pasangan kelas olahraganya. MIA 1-MIA 4, MIA 2-MIA
5, MIA 3-MIA 6, dan IPS 1-IPS 2.
Ultra
Mimi, yang biasa disingkat menjadi Umi, menjadi perwakilan Axiora pertama yang
berhasil menyabet gelar juara umum di Averroes, acara yang diadakan oleh divisi
iptek dan lingkungan. Dan yang aku kagumi dari anak laki-laki Ultra Mimi (kelas
X MIA 3) adalah kemampuan mereka dalam bidang videografi dan multimedia.
Ahlul
multimedia bertebaran di
kelas X MIA 3 (nama kelasnya sebenarnya Putri si Manis). Dari 17 siswanya, 11
diantaranya jago dalam hal desain grafis. Ada Aufi si Raja MM, Azhar dan Virdi
yang jago buat video menggunakan After Effects, Ivan yang baru belajar Corel di
IC tapi desainnya sudah sangat kece, hingga Haqi yang ahli dalam teknik
perekaman video. Salah satu karya mereka yang menghantarkan Umi menjadi juara
umum Averroes adalah video prototype “Si Kuning Anti Banjir”, dan
berhasil membuatku terkagum-kagum dengan hasil videonya, padahal baru dibuat
dua hari menjelang deadline.
Selain
jago nge-MM, para imam masjid Axiora generasi pertama pun banyak
bermunculan dari kelas X MIA 3. Dari 8 orang, 5 berasal dari X MIA 3. Ada
Haris, Ridho, Mafaz, Ivan, dan Ziyad. Bahkan, ketua OSIS, wakil ketua OSIS, dan
ketua angkatan kelas XI juga berasal dari kelas ini, lho. Hehe.
Kalau
Putri si Manis ahlinya desain grafis, begitu pula dengan Forza Beremix, kelas X
MIA 6. Walau cuma aku, Almyra, Hana, dan Novira yang mengambil kelas seni
desain grafis, Naurah dan Dhana juga mahir dalam hal serupa. Bahkan aku dan
Dhana bertugas membuat video untuk acara Kartini’s Day, walaupun jelas kalah
bagus dari bikinan Haqi dkk.
Forza
Beremix mempunyai pertanyaan khas yang selalu dilontarkan kepada guru, yaitu “Bagaimana
cerita Bapak/Ibu saat awal bertemu istri/suaminya?” hehe. Bu Sofi, Bu Rita, Bu
Tina, bahkan Pak Jalil pun menjadi korban pertanyaan nirfaedah ini.
Yang
paling kuingat dari Ultra Mimi adalah yel-yelnya. Ada yang tahu lagu Susu Murni
Nasional? Nah, itu yel-yel kami. Namun diganti menjadi “Ultra Mimi, Nasionaaaaal.”
BONUS! Video "Si Kuning Anti Banjir"
0 comments