­

{H-26} – Monokrom

by - July 25, 2017

Tidak biasanya aku menyetel radio di mobil, apalagi mendengarkan lagu. Selalu Najla yang menyabotase DVD player di mobil. Namun, karena ini bukan mobilku, aku menurut saja, sambil mendengarkan.

Lembaran foto hitam putih

Aku tersentak. Lagu itu! Lagu yang dinyanyikan saat wisuda lalu. Tepatnya saat wisudawan dan wisudawati turun dari panggung Gedung Serba Guna. Dan sialnya, lagu itu membawa memoriku terbang ke hari-hari sebelum 13 Mei.

Ya. Foto hitam-putih yang tertera di kartu USBN, UAMBN, bahkan UN menjadi saksi perjuangan yang telah kita tempuh selama tiga tahun di Insan Cendekia. Hasilnya, foto hitam-putih lainnya yang tertera di ijazah–yang baru saja (banyak dari) kita dapatkan–menjadi jawaban atas perjuangan tak kenal lelah yang telah kita lakukan.

Aku coba ingat lagi warna bajumu kala itu

Malam menjelang 13 Mei. Kita baru kembali ke asrama lewat jam 11 malam. Malam akrab Axiora terakhir, sebelum wisuda. Doa khotmil Qur’an dipanjatkan sebelum mulai acara, sebagai rasa syukur setelah lima hari berhasil mengkhatamkan Alquran bil ghoib. Dilanjutkan dengan pemberian kenang-kenangan kepada Bu Evi dan Pak Zein, membuat malam itu penuh haru.

Aku kembali membuka foto hari itu. Foto wefie seangkatan, dengan Hafi sebagai tongsisnya. Aku memakai gamis marun, Nuni dengan gamis denimnya, Atrika sangat soft mengenakan kerudung baby pink dan kemeja putih, Hani yang terlalu sering memakai kerudung hitam, dan Bu Evi cantik dengan kerudung pink keunguan. Ketua angkatan kita, Zhofir, mengenakan kaus lengan panjang bermotif garis-garis. Dan aku mengingatmu, yang kala itu duduk di samping sang ketua angkatan, memakai baju dengan warna yang sama seperti Pak Zein, putih.

Kali pertama di hidupku, manusia lain memelukku

Tentu saja ini bukan kali pertama aku memiliki teman. Namun, jujur saja, ini kali pertama aku mempunyai teman yang tidak pernah bosan untuk saling mengingatkan, akan kebaikan dan kesabaran. Teman yang bahkan ketika salah satu dari kita sudah tidak bersama lagi di Insan Cendekia, masih diundang untuk merayakan hari jadi Axiora.

Di mana pun kalian berada

Kini, masing-masing dari kita mulai melebarkan sayap, menempuh salah satu jalan menuju surga Allah di berbagai macam tempat. Dari mulai Jambi hingga Jepang, juga Mesir hingga Malang.

Kukirimkan terima kasih

Terima kasih, teman-teman. Atas rangkulanmu, nasihatmu, dukunganmu, serta doamu. Terima kasih juga, untuk para guru yang tak pernah lelah mengajarkan kami berbagai ilmu dan mendidik kami agar menjadi manusia yang bermanfaat nantinya.

Dan terima kasih juga untuk... dirimu. Untuk sejuta alasan yang tidak dapat kusebutkan.

Untuk warna dalam hidupku dan banyak kenangan indah

Mulai kenalan pertama saat matrikulasi, capek bersama saat PTS, mulai menyatukan kelas di Gakic, pusing bersama mengurusi Cordoba, stukol ke Yogya, memutar otak saat Lazemmour, merayakan Ramadan bersama i-Fun 1436 H., sampai bersenang-senang di Astara.

Menjadi pemegang kendali OSIS, latihan kemimpinan di Cidahu, bahu membahu di Sonic Lingustic dan i-Care, drama fikih yang melegenda, mengadakan AXARA Cup, berteriak-teriak di Trans Studio Bandung, merasakan kehidupan sederhana saat homestay, hingga teror biologi Bu Etty.

Memperjuangkan Matsama Al-Kautsar, LPJ yang diterima dua kali, menampilkan tari cebol saat milad Axiora yang kedua, sibuk intensif dan BK, insiden bakar jagung gedung F,  ARA’s night bersama Bu Evi, mulai mengurusi baju wisuda dan BTS, seminar karir, naik kapal ke Lampung, keliling dunia bersama The Voyage, ujian dan ujian, nyanyian “Taaaman Bunga Nusantara!”, seru-seruan di Avelasca, juga kebersamaan lainnya yang menghabiskan waktu tiga kali puasa dan tiga kali lebaran (Idul Adha).

Kau melukis aku

Semua memori yang telah kusebutkan, insyaallah tersimpan rapi dalam sebuah kotak satu terabyte bernama Blu’s Clues. Hardisk yang sering banget dipinjam sebelum acara angkatan–baik angkatan sendiri ataupun angkatan lain, dibutuhkan saat LPJ, bahkan diperlukan untuk lampiran kegiatan sekolah ketika mengikuti lomba sekolah sehat.

Sekadar informasi, kumpulan foto dan video kita selama 3 tahun, memakan 506 gigabyte di hardisk­-ku, yang berisikan lebih dari 65.000 fail foto dan video. Ini hampir lima kali lipat besarnya daripada koleksi film dan drama yang juga tersimpan dalam Blu’s Clues. Super, bukan?

Lembar monokrom hitam putih
Aku coba ingat warna demi warna di hidupku
Tak akan kumengenal cinta
Bila bukan karena hati baikmu

Cinta apapun yang kurasakan, aku mensyukurinya.

You May Also Like

0 comments