Maha Pengabul Doa

by - July 01, 2017

Kali ini, aku akan menceritakan kisah dua orang yang berbeda, dengan nasib yang sama. Satu teman SMA-ku, dan satunya lagi sepupuku.

Kisah pertama datang dari teman SMA-ku, anak Axiora. Sebut saja namanya Om. Sesaat seteleh aku mengirimkan kartu lebaran kepadanya, ia membalas ala-ala lebaran, mengucapkan permohonan maaf lahir batin.

Karena satu hal yang membuatku penasaran, aku bertanya padanya. “Om daftar mana deh?”

Sebuah pertanyaan yang membutuhkan keberanian untuk mengungkapkannya. Mengapa? Karena aku mengetahui hasil SBMPTN dan Utulnya, yang membuatku agak sedikit tidak enak menanyakannya.

“Udah, Teknik Pangan UNS gua,” jawabnya. Dalam hati, aku langsung berteriak. Alhamdulillaah! Lega rasanya. Ia melanjutkan, “Pulang kampung gua...”

Ia lalu bercerita kegagalannya mendapatkan PTN di Jogja dan Surabaya. “Lima prodi Jogja, satu prodi Surabaya, gagal gua. Eh giliran sekali coba di Solo, dapet gua.”

Katanya, takdir memang ajaib. Pintar-pintar saja dimana menemukan keajaibannya.

Seketika, aku teringat obrolanku dengannya di suatu malam di awal semester enam.

Saat itu, aku baru saja menyelesaikan olahraga malamku, bulu tangkis. Aku melihatnya sedang duduk di kursi di pinggir Gedung Serba Guna dan segera aku menghampirinya. Setelah bicara panjang lebar, aku bertanya padanya. “Om, masih mau ke STEI ITB, gak?”

Ia menjawab. “Nggak, ah. Kejauhan. Gak mau jauh-jauh gua. Udah lah paling jauh Jogja aja. Udah cukup merantaunya.” Saat itu, aku hanya bisa berkata ooh.

Aku kembali membalas pesannya. “Om kan pernah bilang gak mau jauh-jauh... dikabulin kan sama Allah.”

***

Kisah kedua, sepupuku yang bercerita. Foeby namanya, Uby panggilannya. Ia memutuskan untuk menunda kuliah tahun ini, dikarenakan hasil SBMPTN-nya berwarna merah.

Seminggu menjelang pengumuman SBMPTN, Uby dinyatakan diterima di IPB program diploma 3 jurusan Teknologi Benih, lewat jalur rapor. Diterimanya di IPB Sukabumi pula, yang berarti ia tidak perlu mengekos karena tidak jauh dari rumahnya. Masalahnya, waktu pendaftaran ulang hanya berlangsung seminggu dan ia harus membayar UKT sebesar enam juta rupiah.

“Ya aku nggak sanggup lah buat bayar langsung segitu. Waktu akhir semester lima kemarin, Uby tuh berharap, walau nggak mungkin banget, biar kuliah nggak pakai uang Mama sama sekali,” ungkapnya. Beasiswa bidikmisi pun tidak dapat mendaftar karena bukan program sarjana. Qadarullah, ia, maupun keluarganya tidak ada yang bercerita kepada Ayah atau Bunda, karena kalau bercerita pasti akan dibantu.

“Mau lepas IPB juga sayang, itu pilihan pertama juga. Ya sudah lah, Uby mah berharap banget sama hasil SBMPTN,” lanjutnya lagi.

Saat pengumuman SBMPTN, ketika teman-temannya sudah membuka hasilnya, ia belum. Ia dipaksa teman-temannya untuk membuka. “Ntar we atuh, di rumah aja bukanya,” tolaknya. Dan ketika ia membukanya, ia sempat tidak percaya. Ini aku lolos atau nggak sih? Perasaan kalau lolos tampilannya bukan gini, deh, batinnya.

Akhirnya, ia sadar bahwa dirinya dinyatakan tidak lolos SBMPTN 2017. Kecewa, pasti. Apalagi sudah berharap banyak. Ia hanya diam di kamar, tidak bisa berkata apa-apa.

Untungnya, tak lama setelah kelulusan SMA, ia sudah mendapat pekerjaan di sebuah dealer Honda, bagian administrasi. Setahun tidak kuliah pun tidak masalah, toh ia juga sudah bekerja. Gaji yang ia dapatkan akan digunakan untuk mendaftar dan membayar bimbingan belajar persiapan SBMPTN 2018, juga ditabung untuk kuliah nanti.

“Uby, kamu bilang gak mau kuliah pake uang Mama kan? Allah mungkin nggak mengabulkan doa kamu diterima di SBMPTN, tapi Allah mengambulkan doamu, membuka jalan supaya bisa kuliah pake uang kamu sendiri,” ujarku.

Uby menangguk. “Iya alhamdulillaah, ada benarnya juga.”

***

Kejadian dua hari berturut-turut tersebut membuatku sadar, bahwa Allah memang selalu mengabulkan setiap doa hambaNya. Siapa tahu, doa yang Allah perkenankan untuk dijawab adalah perkataan yang tidak kita sadari, bukan yang ingin kita dapatkan. Jadi, tidak ada alasan untuk kecewa, apalagi marah kepadaNya, karena Ia adalah Maha Pengabul Doa.

You May Also Like

0 comments