#SalamRamadan – Day 7
SEBUAH PERTEMUAN
Hari ini, aku kembali ke Salman, untuk yang kedua kalinya. Bukan, bukan sebagai mahasiswa ITB (karena pengumuman SBMPTN masih tanggal 13 Juni nanti), namun sebagai salah satu peserta program yang diadakan YPM Salman ITB. Namanya PPA, Para Penghafal Alquran. Untuk yang kedua kalinya, aku mengikuti dauroh / karantina menghafal Alquran.
Di sini,
aku kembali bertemu tiga kawan semasa SMAku. Dhina, Almyra, dan Jihan. Tak
hanya mereka, aku juga mendapat 25 teman baru dari berbagai daerah di
Indonesia. Yang terjauh dari Batam dan Ngawi. Sisanya, tersebar di Bandung,
Cirebon, dan wilayah Jabodetabek.
Kami
berkenalan dengan cara yang unik. Panitia mengadakan permainan dimana
masing-masing dari kami menyebutkan nama nenek, nama tetangga, makanan dan
minuman favorit, cita-cita, bahkan ukuran sepatu. Setelah itu, kami dibagi
menjadi empat kelompok dan bertanding siapa yang paling mengingat nama-nama
tidak umum seperti itu. Yang terbanyak menjawabnya, menjadi pemenangnya.
Walau
belum mengenal satu sama lain, canda dan tawa tidak mengenal tempat, orang, dan
waktu. Maka malam itu, sebuah ikatan pertemanan baru saja dibentuk. Sebuah
pertemanan dalam perjuangan menjaga surat-surat cinta dari Yang Maha Cinta.
Ya, insyaallah
kami bertemu karena Allah, untuk menjadi keluarga Allah, dan menjadi lebih baik
di hadapan Allah.
***
AYAT OF THE DAY
AL-AHQAF: 13
Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian
mereka tetap istiqomah, tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak
(pula) bersedih hati.
Satu pesan
yang selalu disampaikan kakak panitia kepada kami: Niat ikhlas lillaahita’ala.
Terkadang, perlu banyak orang yang mengingatkan kita agar selalu meluruskan
niat. Karena setan dapat menggoda dari arah mana saja. Ikhlas karena Allah, ya
berarti memasrahkan segala sesuatu dan hasil yang akan kita dapatkan hanya
kepada Allah.
Satu
pelajaran berharga yang aku dapatkan hari ini. Setelah mengucap niat baik, maka
langkah selanjutnya adalah istiqomah. Tidak boleh goyah, tidak boleh
lengah. Apalagi dalam menjaga ayat-ayat suciNya. Selama 10 hari ke depan, bisa
saja semangatku dalam menghafal Alquran turun. Maka dari itu, aku harus selalu istiqomah
dan tidak boleh menyerah. Karena aku tahu, ganjarannya surga, insyaallah.
“Istiqomah memang sulit, kalau mudah namanya istirahat.”- anonim
0 comments