Salman Sore Hari
Berjalanlah di sekitar Masjid Salman ITB saat sore hari. Dimana kau akan menemukan betapa ramainya koridor dan lapangan rumputnya.
Berjalanlah di sekitar Masjid Salman ITB saat sore hari. Tak hanya anak kuliahan, banyak pula siswa berseragam putih abu-abu di dalamnya.
Berjalanlah di sekitar Masjid Salman ITB saat sore hari. Tak hanya anak kuliahan, banyak pula siswa berseragam putih abu-abu di dalamnya.
Berjalanlah
di sekitar Masjid Salman ITB saat sore hari. Berjejer papan tulis putih
dimana-mana.
Berjalanlah
di sekitar Masjid Salman ITB saat sore hari. Lingkaran-lingkaran suatu
perkumpulan terlihat di sana-sini.
Berjalanlah
di sekitar Masjid Salman ITB saat sore hari. Tak hanya perkumpulan untuk
belajar, banyak juga yang berkumpul untuk mengaji.
Berjalanlah
di sekitar Masjid Salman ITB saat sore hari. Barangkali kau akan melihatku, tengah
tersenyum menatapmu sambil berkata, “Hai.”
***
Aku melihat
dua teman Rusaku, Nadif dan Kia, sedang berbincang di lapangan rumput,
beralaskan karpet dan bermodalkan papan tulis. Aku menghampiri mereka.
“KLC ya?”
tanyaku. Mereka mengangguk.
KLC, atau
Karisma Leraning Center, merupakan suatu wadah bagi mahasiswa ITB untuk
menyalurkan ilmunya kepada adik-adik SMP dan SMA. Mereka mengajar beberapa
pelajaran dan membantu dalam mengerjakan PR milik sang adik. Semacam bimbel
gitu.
Banyak
dari temanku, khususnya anak Rusa yang menjadi pengajar di Karisma. Sebut saja Nadif, Kia, Zhafran, dan
Zuffy. Sedangkan teman-teman Axiora ITB-ku lebih banyak yang memilih mengajar
di badan semi-organisasi di bawah ITB, Skhole.
Kembali ke
Karisma. Satu hal yang aku salut dari sistem pengajaran di Karisma adalah
setiap sebelum kegiatan belajar-mengajar, ada satu ritual yang tidak boleh
terlupakan. Yaitu tilawah. Yap, selain dengan doa, kegiatan bimbel Karisma juga dibuka dengan tilawah
bersama. Para pengajar dan siswa yang diajar bergantian melantunkan ayat suci
Alquran, sebagai keberkahan sebelum memulai suatu kegiatan.
Selain
Karisma, satu hal lain yang ramai terlihat saat sore hari di Salman adalah halaqah.
Bisa halaqah Alquran, atau halaqah mentoring biasa. Pernah kulihat
beberapa siswa SMA duduk melingkar membaca Alquran dan mendengarkan materi dari
seorang murabbiah yang notabene seorang mahasiswa. Pernah juga aku
melihat beberapa anak SMA sedang menyetorkan hafalan kepada seseorang.
Tentunya, yang aku lihat tidak hanya siswa SMA. Mahasiswa yang berkumpul dalam
majelis ilmu dan Alquran pun lebih banyak lagi.
Aku
merasa, visi Masjid Salman untuk membangun peradaban dimulai dari hal kecil
ini. Masjid Salman tidak hanya menjadi tempat sholat biasa, namun juga menjadi
pusat segala aktivitas. Belajar, kajian, halaqah, bahkan sampai
pembinaan anak-anak pun dilakukan di Salman.
***
Berjalanlah
di sekitar Masjid Salman ITB saat sore hari. Kau akan melihat, masa depan cerah
Islam, Indonesia, dan dunia berawal dari sini.
Aamiin.
0 comments