­

Antara Ramadan, Salman, dan Kaleng Khong Guan

by - May 23, 2020

Kalimat yang ditulis miring disadur dari iklan Khong Guan Ramadan 2020 - Sebuah Kenangan Manis.

Salamku pada waktu
Yang sedang temaniku
Di tengah kesendirian yang membelenggu
Membentang jarak yang tak dapat bercumbu

Sang waktu singgah bertemu
Dan yang telah berlalu
Yang dalam sekejap laju
Akan ditinggal rindu
Walau pamit tidak berburu
Namun pergi dengan membisu


Juga kepada rasa
Yang tak dapat dilukiskan dengan kata
Namun tetap bercahaya dalam gulita
Yang mengawalku melintasi masa

Sering kutatap memori dalam alinea
Juga bidikan permata nan kirana
Untaian rindu semakin terasa
Kala kita tak dapat bersua

Puluhan tahun bersamanya
Delusi berdansa terasa lama
Padahal hanya sejauh sandiwara
Tertutup fatamorgana rasa
Namun apa daya
Rasa itu tetap sama


Beragam peran, iya
Aku di sini, sedang kau di sana

Berganti cara pun tak apa
Selama masih menatap langit yang sama
Selama hati selalu berirama
Dan selama alunan doa tetap bergema

Doa untuk semua, agar tetap baik-baik saja
Aku, kamu, juga kita
Dan Indonesia tercinta
Selalu berada dalam lindungan-Nya

Tetap silaturahmi itu pasti
Berbagai cara, namun satu esensi
Menunggu waktu untuk bertemu kembali

Tetap Khong Guan sampai nanti
Dekat, erat, bermanfaat menjadi saksi
Hingga binar penggugah peradaban akan bersemi

***

Mari belajar dari kaleng Khong Guan
Terkadang, apa yang kita harapkan
Tidak berisi sesuatu yang lama diimpikan

Ingin mengambil wafer, rasa sudah terbayang
Ketika dibuka, alamak! Isinya rengginang

Rasa pedih itu pasti, tak dapat dipungkiri
Wafer dan rengginang memang beda dimensi
Namun satu keyakinan
Keduanya masih bisa dimakan
Dan dinikmati dengan rasa senang

30 Ramadan 1441 H.

You May Also Like

0 comments