Tik, tok, tik, tok. Ketukan jam menjadi penanda bergesernya waktu. Melewati satu masa, menuju masa lainnya. Rentang masa tersebut kemudian terisikan jutaan memori yang terlekang, teringat, ataupun ingin terlupakan. Memori-memori itu kembali berputar dalam kepala, mengarungi setiap detik dan menit yang telah kulewati, membawa kembali ke saat pertama kali aku bertemu denganmu. Aku yang lugu, tak mengerti apa-apa, perlahan tersihir oleh pesonamu. Tik,...